Kebanyakan orang di dunia mengidentikkan Mumi dengan Mesir karena sejarah Mumi para Firaun di Mesir. Namun demikian, sejarah panjang mumi ternyata ada juga dalam hidup orang Papua.
Salah satu mumi yang sangat terkenal adalah Wimontok Mabel di Desa Yiwika – Kecamatan Kurulu – Kabupaten Jayawijaya yang sudah dikenal para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang mengunjungi kabupaten Jayawijaya karena masyarakat pribumi membuka peluang kepada masyarakat di luar untuk menyaksikannya. Namun untuk melihat mumi-mumi tersebut, para wisatawan harus membayar mahal. Mumi Wimontok Mabel. Ia adalah seorang kepala suku. Wimontok mempunyai arti perang terus. Karena semasa hidupnya ia kepala suku perang yang ahli strategi. Wimontok meninggal akibat usia tua dan memberi wasiat kepada keluarganya agar jasadnya diawetkan. Setiap lima tahun sekali diadakan upacara adat untuk melingkarkan semacam kalung di leher Wimontok. Upacara tersebut disertai pemotongan babi. Lalu lemak dari babi itu dioleskan ke seluruh tubuh mumi. Dari kalung tersebutlah perkiraan umur mumi didapat, yaitu sekitar 382 tahun.
Foto diatas adalah mumi Wimontok Mabel yang dimaksud. Moment ini menjadi kenangan tersendiri bagi saya bisa berpose bersama. Kala itu memang saya sedang melaksanakan KKN Uncen di Desa Yiwika Kec.Kurulu Agustus 2004 silam. Untuk berpose (foto) bersama mumi dikenakan biaya 20.000 per orang. Dalam keadaan mumi tidak dalam masa diadakan upacara adat / Ruwatan (orang jawa bilang) , untuk melihat per-rombongan kita dikenakan biaya sekitar 400 ribu. Tidak tahu untuk saat ini .Cukup mahal memang. Dan yang perlu diingat masyarakat di lembah Baliem sudah lebih pintar dibandingkan beberapa tahun silam, tidak mau dieksploitasi gitu. Untuk itu saran saya datanglah pada bulan Agustus karena banyak acara budaya yang digelar seperti Festival Perang-perangan.
kasih komentar donk